Pengertian Lambang
Lambang
Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan,
nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang
dicitacitakan oleh gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Almarhum
Bapak Soenardjo Atmodipuro, seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai
pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan
sejak tanggal 14 Agustus 1961, pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional
Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.
Bentuk dan Arti Kiasan
1. Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (silhouelte) tunas
kelapa.
2. Arti kiasan adalah
- Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh
dinamakan CIKAL dan istilah CIKAL-BAKAL di Indonesia berarti :
"Penduduk asli yang pertama yang meurunkan generasi baru". Jadi
lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
- Buah nyiur dapat bertahan lama
dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka
adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet, serta
menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian
dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
- Nyiur dapat tumbuh dimana saja,
yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan
keadaan sekelilingnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan
yang bagaimanapun juga.
- Nyiur tumbuh menjulang lurus ke
atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi
mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus,
yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan
oleh sesuatu.
- Akar nyiur tumbuh kuat dan erat
didalam tanah. Jadi mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang
berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar kuat dan
nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat
diri guna mencapai cita-citanya.
- Nyiur adalah pohon yang serba
guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka
adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada
tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat
manusia.
Arti Pancasila
Pancasila
berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan menurut Muh
Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu
: panca : yang artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi,
alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang
baik atau penting.
Kata
kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa diartikan
“susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. oleh karena itu secara
etimologi kata “pancasila” yang dimaksud adalah istilah “pancasyila” dengan
vokal i yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah
“dasar yang memiliki lima unsur”. adapun istilah “pancasyiila” dengan huruf
Dewanagari i bermakna “lima aturan tingkah laku yang penting”Dalam kehidupan
bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat
hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai pancasila dianggap
sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini
diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
Bendera
nasional Indonesia adalah
sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi
dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan
Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan
Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran.
Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih.
Selain
itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna
merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih
dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah
dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan
piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1]
Ketika
terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang
berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang
diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa
ayat suci Al Quran.[2]
Di
jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah
Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu
dikenal dengan nama Woromporang.[3]
Pada
waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji
berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Bendera
yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para
pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera
ini sebagai bendera nasional.
Sang
Saka Merah Putih merupakan julukan
kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan
ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1945 di Jalan
Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan.
Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih
ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap
upacara bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga
yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang
diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus
untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan
keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968,
bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI.
Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini
disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung
berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x
47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna
kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu
pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari
ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra.
Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya ‘menyaksikan’ dari dalam
kotak penyimpanannya.
Untuk keterangan teknis tentang bendera Merah Putih,
silakan lihat Bendera Indonesia.
Arti Warna
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti
berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih
melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk
Indonesia.
Ditinjau
dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung
makna yang suci. Warna merah mirip dengan
warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan
ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan
Majapahit berjaya di Nusantara, warna
panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak
dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara
selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa
bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan
dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang
tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah,
yang ditanam di gua garba.
Macam-macam Tanda Pengenal
1) Tanda Umum
Dipakai
secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik baik putra
maupun putri.
Macamnya:
Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian,
tanda WOSM.
2) Tanda Satuan
Menunjukkan
Satuan / Kwartir tertentu tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya:
Tanda Barung / Regu / Sangga, Gugus Depan, Kwartir, MABI, Krida, Saka, Lencana
Daerah, Satuan dll.
3) Tanda Jabatan
Tanda
jabatan menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka
dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya:
Tanda Pimpinan / Wakil Pimpinan Barung / Regu / Sangga, Sulung, Pratama,
Pradana, Pimpinan / Wakil Krida / Saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina,
Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka, dll.
4) Tanda Kecakapan
Menunjukkan
kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang
Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya:
Tanda Kecakapan Umum / Khusus, Pramuka Garuda dan tanda keahlian lain bagi
orang dewasa.
5) Tanda Kehormatan
Menunjukkan
jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya
dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,
Kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya
: Peserta didik: Tiska, Tigor, Bintang Tahunan, Bintang Wiratama, Bintang
Teladan. Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas
Kencana.
Penggunaan Tanda Pengenal
1)
Tanda Pengenal bukan sebagai perhiasan dan bukan alat untuk membedakan
kedudukan atau martabat anggota Pramuka.
2)
Agar pemakaian dan pemberian Tanda Pengenal dapat menepati fungsi dan memenuhi
upaya pencapaian tujuan, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Pemakaian tanda pengenal selalu
disertai dengan tanggungjawab dan kewajiban untuk menjaga nama baik diri,
Satuan, dan organisasi, berupaya memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan
serta berusaha mengamalkan Satya dan Darma.
- Tanda Pengenal yang dipakai
harus tanda pengenal yang sah dan benar; baik bentuk, ukuran dan warna
sebagaimana diatur dalam Petunjuk Penyelanggaraan.
- Pemberian Tanda Pengenal hanya
kepada seseorang yang telah memenuhi syarat tertentu sebagaimana diatur
dalam Petunjuk Penyelanggaraan.
SALAM PRAMUKA
Salam
(Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam
adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar
tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam
untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang
kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.
Dalam
menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan
cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam
Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
- Salam Biasa.
Yaitu
salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2.Salam
Hormat.
Yaitu
salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih
tinggi.
3.Salam
Janji.
Yaitu
salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam
pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
Untuk
Salam hormat diberikan kepada :
- Bendera kebangsaan ketika dalam
Upacara.
- Jenasah yang sedang lewat atau
akan dimakamkan.
- Kepala Negara atau wakilnya,
Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
- Lagu Kebangsaan.
TRI SATYA DAN DASA DHARMA
Tri Satya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan menjalankan pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Pengertiannya :
a. Tri Satya merupakan janj seorang Pramuka yang harus dtepat.
b. Pramuka berjanji dengan Tri Satya, dengan sepenuh kehormatannya dan ia
selalu berusaha memenuhi janjinya itu demi kehormatannya semata.
c. Kewajiban kepada Tuhan, jelas ia harus memeluk suatu agama yang dinyakini.
Segala ajarannya dilakukan dan segala larangannya dihindarkannya.
d. Kewajiban kepada negara, seorang Pramuka akan selalu berusaha menjunjung
tinggi kehormatan dan kewibawaan negaranya (Indonesia) dengan jalan tunduk
kepada undang-undang yang berlaku, menghormati benderanya, melaksanakan dasar
negaranya menghayati lambang negaranya, mengakui pemerintahannya, dan
menghayati lagu kebangsaannya.
e. Mengamalkan Pancasila, dengan jalan melaksanakan dan menjalankan tuntunan
tingkah laku dalam ajaran P-4.
f. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, sudah dijelaskan
dalam uraian Dasa Darma. Sedang mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat,
seorang penggalang harus mencari ilmu di sekolah dan pengetahuan di masyarakat
agar kelak setelah dewasa ia menjadi manusia yang berguna. Segala ketrampilan
ia pelajari sebaik-baiknya untuk persiapannya dikemudian hari.
Dasa Darma
pramuka
Setiap
anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi
dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam
kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma menjadi materi
wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, ramu, rakit, dan terap.
KALAU dilihat dari isi materi tersebut, ternyata
Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi
manusia seutuhnya. Metode penghafalan materi tersebut dalam kegiatan
Pramuka sudah banyak yang diperkenalkan oleh para pembina, dengan cara
tersendiri.
Penulis pun sebagai pembina di lapangan memiliki
cara atau pedoman agar siswa dapat menghafal Dasa Darma Pramuka dengan
mudah. Pedoman itu adalah Ta-Ci-Pa-Pat-Re-Ra-He-Di-Ber-Su.
Dasa Darma Pramuka itu
1. Ta: Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai
pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta
yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun
tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib
menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat
lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain.
2. Ci: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial.
Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman,
bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita
memerlukan bantuan orang lain.
3. Pa: Patriot yang sopan dan ksatria. Sebagai
Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam
bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan
pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.
4. Pat: Patuh dan suka bermusyawarah. Dalam situasi
dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap
aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya
bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.
5. Re: Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa
rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan
sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa
diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu
seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan,
halangan, dan hambatan.
6. Ra: Rajin, terampil, dan gembira. Anggota Pramuka
itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia
berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan
sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan,
tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam
melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan
gembira.
7. He: Hemat, cermat, dan bersahaja. Ada ungkapan
yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat,
tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk
kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus
cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli
atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun
ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan
angkuh, bersahaja dalam bergaul.
8. Di: Disipilin, berani, dan setia. Anggota Pramuka
harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah,
bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan
percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka
harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani
karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia
terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.
9. Ber: Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah
ia perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus
konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.
10. Suc: Suci dalam pikiran, perkataan, dan
perbuatan. Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak
ada iri dan dengki.
Jika semua anggota Pramuka memahami itu semua, insya
Allah ia akan menjadi pribadi yang tangguh, bermanfaat bagi diri
sendiri, bangsa, dan negara.
Garuda Pancasila - Lambang Republik Indonesia
Dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian di sempurnakan oleh
Presiden Soekarno. Pancasila sendiri merupakan Ideologi dan dasar negara
Republik Indonesia. Kata Pancasila berasal dari dua buah kata dari bahasa
sansekerta yaitu Panca berarti lima dan Sila yang berarti dasar.
Makna Lambang Garuda Pancasila
* Perisai di dada burung Garuda
Melambangkan pertahan bangsa Indonesia* Warna merah dan putih pada perisai
Warna merah dan putih melambangkan bendera Indonesia
* Garis hitam diagonal pada perisai
Artinya wilayah kedaulatan Republik Indonesia dilalui garis khatulistiwa
* Lambang Pada Perisai
Merupakan sebuah interpretasi dan lambang dari isi Pancasila
Bintang : Ketuhanan Yang Maha Esa
Rantai : Kemanusiaan Yang adil Dan Beradab
Pohon Beringin : Persatuan Indonesia
Kepala Banteng : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Permusyawaratan Perwakilan
Padi dan Kapas : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
* Jumlah bulu pada burung Garuda
17 - helai bulu pada masing masing sayap, melambangkan tanggal 17
8 - helai bulu pada ekor artinya melambangkan bulan 8 atau agustus
45 - helai bulu pada leher burung garuda melambangkan tahun kemerdekaan yaitu
tahun 1945
* Bhineka Tunggal Ika
Artinya adalah : Berbeda beda tetapi satu jua
Pemerintah Pusat
Konstitutif
# Majelis Permusyawaran Rakyat
Legislatif
# Dewan Perwakilan Rakyat
# Dewan Perwakilan Daerah
Eksekutif
# Presiden
# Wakil Presiden
# Kementrian
# Lembaga Pementrian Nonkementrian
# Lembaga Nonstruktural
Yudikatif
# Mahkamah Agung
# Mahkamah Konstitusi
# komisi Yudisial
Tingkat daerah I
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah) Provinsi
Gubernur
wakil Gubernur
Daerah Tingkat II
DPRD Kabupaten
Bupati/Walikota
Wakil Bupati?walikota
Tingkat Kecamatan
Camat
sekretaris camat
Tingkat desa/kelurahan
lurah
carek
Pengertian dan Isi Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928
Sumpah Pemuda merupakan bukti
otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober
1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh
rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa
Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan
rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis
pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda
pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup
orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat
Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah
kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang
Disempurnakan
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
TOGA DAN
MANFAATNYA
1. bangle-bangle
(zingiiber casummuar)
reumatik: rimpang dari banle diparut dioleskan
pada bagian yang sakit
2. cabai (capsicum
annum)
luka: bebrapa lembar daun cabai diolesi minyak
kelapa atau minyak goreng dan dipanggang diatas api, setelah hangat dan
lemas daunnya
ditempelkan diatas luka
3. ciplukan (physolis
minimal = p peruvitana)
borok: daun ciplukan sebanyak ½ genggam dicuci
lalu digiling halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya, lalu diturapkan
ke borok. Ganti 2 kali
sehari
influenza dan sakit tenggorokan, batuk rejan,
bronchitis, gondongan: semua bagian tanaman ciplukan dipotong-potong 3-4
cm dijemur, lalu
dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian diambil kira-kira sebanyak 9-15 gram
direus. Airnya diminum.
Lakukan sebanyak 3
kali sehari atau sesuai kebutuhan
bisul: daun ciplukan sebanyak ½ genggam dicuci
bersih lalu digiling halus. Turapkan pada bisul lalu dibalut. Ganti 2 kalis
ehari.
4. jahe (zingiber
officinale)
sakit kepala: jahe sebesar ibu jari dibakar
kemudian dimemarkan, masukkan kedalamnya 1 gelas air mendidih dan beri gula
jawa secukupnya.
Diaduk dan diminum hangat-hangat
sakit kepala: 15 gram bunga kenangan dan 15
gram jahe diiris, direbus dnegna 400 cc hingg tersisa 200 cc, lalu airnya
diminum selagi hangat
sehari. Cara lain
dengan memanggang jeruk nipis sebentar diatas api hingga diperkirakan air
didalam geruk nipis mendidih.
5. kencur (kaempferia
galanga)
pegal-pegal/linu: gosokkan parutan kencur
sebelum tidur pada daerah yang pegal-pegal
KOMPAS
Kompas adalah alat bantu untuk
menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan
jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk
menopang kompas pada saat membidik.
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas
tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak
kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan
mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar,
luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan
sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar.